LAPORAN
PRAKTIKUM
APLIKASI
TEKNIK LABORATORIUM
SPEKTROFOTOMETER
DAN PIGMEN PADA TANAMAN
NIM : G31113302
KELOMPOK:
SATU
ASISTEN : DEWI SARTIKA MONOARFA
LABORATORIUM
KIMIA ANALISA DAN PENGAWASAN MUTU PANGAN
PROGRAM
STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bahan pangan merupakan salah satu komponen penting
dalam menunjang kehidupan manusia. Sumber bahan pangan banyak berasal dari
tanaman berupa sayuran, buah, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Dalam setiap
jenis tanaman memiliki kandungan gizi serta manfaat yang berbeda.
Secara organoleptik tanaman pangan bukan hanya
dilihat dari segi fisik dan cita rasanya tetapi dapat juga dilihat dari
berbagai macam warna berbeda yang dimiliki oleh tanaman tersebut. Warna dalam
bahan pangan atau tanaman dipengaruhi oleh molekul pigmen yang terkandung di
dalam tanaman tersebut.
Pigmen dalam bahan pangan memiliki banyak jenis dan
fungsi yang berbeda-beda dalam memberikan warna. Beberapa pigmen yang penting
tergolong dalam kelompok klorofil, karotenoid dan antosianin. Bahan pangan yang
mengandung pigmen karoten sangat baik dilihat dari segi kebutuhan gizi manusia
karena sebagian karotenoid dapat diubah menjadi vitamin A. Dimana pigmen-pigmen
ini banyak ditemukan di dalam tanaman bersama-sama dengan klorofil.
Selain memiliki perbedaan warna pigmen satu dan
lainnya, pigmen juga memilik panjang gelombang yang berbeda-beda sehingga
diperlukan alat spektrofotometer yang dapat membaca nilai absorbansi dan
panjang gelombang suatu sampel melalui cahaya yang diteruskan dan diserap. Berdasarkan uraian di
atas praktikum ini dilakukan untuk mengetahui jenis pigmen yang terdapat dalam
bahan pangan serta panjang gelombang dari masing-masing pigmen.
I.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
dari praktikum Spektrofotometer dan Pigmen Pada Tanaman adalah :
1. Untuk mengetahui prinsip kerja
spektrofotometer.
2. Untuk mengetahui efek pemanasan
terhadap intensitas warna pigmen tanaman.
3. Untuk mengetahui sifat pigmen,
panjang gelombang, pengenceran, absorbansi dan pH pada bayam.
Kegunaan
dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui system kerja
spektrofotometer dalam menentukan panjang gelombang dan absorbansi suatu sampel
pengujian.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Buah Tomat( Lycopersicum esculentum Mill)
Buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill) adalah buah
khas Amerika, terdiri dari berbagai
bentuk dan dimensi. Tomat tergolong buah
karena merupakan bagian tanaman yang bisa dimakan, yang mengandung biji atau
benih, sementara sayuran adalah bagian daun, akar dan stem (batang) tanaman
yang bisa dimakan. Pigmen utama pada tomat adalah likopen. Pada pembentukan
likopen, suhu mempunyai peranan yang penting, jika suhu naik maka likopen akan
semakin banyak terbentuk( Kertati, 1991)
Tomat
memiliki berbagai vitamin dan senyawa anti penyakit yang baik bagi kesehatan,
terutama likopen. Tomat mengandung lemak
dan kalori dalam jumlah rendah, bebas kolesterol, dan merupakan sumber serat
dan protein yang baik. Selain itu, tomat kaya akan vitamin A dan C,
beta-karoten, kalium dan antioksidan likopen. Satu buah tomat ukuran sedang
mengandung hampir setengah batas jumlah kebutuhan harian ( required daily/RDA)
vitamin C untuk orang dewasa (Franceschi , 1994)
II.2
Bayam (Amaranthus spp)
Bayam
merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Kata
"amaranth" dalam bahasa
Yunani berarti "everlasting"
(abadi). Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Tanaman bayam
dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang.
Varietas bayam unggul ada 7 macam yaitu; varietas Giri Hijau, Giti Merah,
Maksi, Raja, Betawi, Skop, dan Hijau. Sedangkan beberapa varietas bayam cabut
unggul adalah Cempaka 10 dan Cempaka 20. Bayam merupakan bahan sayuran daun
yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun bayam
dapat dibuat berbagai sayur, bahkan disajikan sebagai hidangan mewah (elit). Di
beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber protein nabati,
karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan
masyarakat. Manfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga
untuk kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit
disentri. Daun dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit asma
dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis
penyakit dalam. Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan
kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan untuk bahan makanan dan
obat-obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai
pencampur
penyeling terigu dalam pembuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak
biji bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan
pada wanita yang sedang haid (Syekh,
2013).
Bayam
merupakan salah satu tanaman yang daunnya banyak mengandung klorofil dan
karotenoid. Klorofil a dan b adalah pigmen tumbuhan yang dibutuhkan dalam
reaksi fotosintesis, diproduksi di kloroplast pada jaringan fotosintesis yang
ada di daun. Klorofil a berwarna hijau biru memiliki panjang gelombang maksimum
pada 430 nm dan 669 nm, sedangkan klorofil b berwarna hijau kuning memiliki
panjang gelombang maksimum pada 453 nm dan 652 nm. Klorofil a menunjukkan Rf
0,4 dan klorofil b menunjukkan Rf 0,38. Disamping itu bayam memiliki kisaran pH
yaitu antara 6 dan 7 (Wiwing, 2005).
II.3 Wortel (Daucus
Carota L)
Wortel
merupakan jenis tumbuhan sayuran umbi. Wortel ini biasanya berwarna jingga
atau putih dengan texstur serupa kayu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel
adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup
12 – 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan
tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m,
dengan bunga berwarna putih. Semakin jingga, merah, atau ungu warnanya, semakin
tinggi kandungan vitamin A-nya. Adanya warna disebabkan oleh pigmen
karoten. Dalam bentuk beta-karoten, wortel bisa
pula berperan sebagai antioksidan, yaitu memberi perlindungan pada tubuh terhadap pengaruh negatif yang merusak dari radikal bebas. pemanasan mampu meningkatkan aktivitas antioksidan wortel rata-rata 34% lebih tinggi daripada dalam keadaan
mentah (Anonim,2012).
pula berperan sebagai antioksidan, yaitu memberi perlindungan pada tubuh terhadap pengaruh negatif yang merusak dari radikal bebas. pemanasan mampu meningkatkan aktivitas antioksidan wortel rata-rata 34% lebih tinggi daripada dalam keadaan
mentah (Anonim,2012).
II.4
Anggur Hitam (Vitis vinifera)
Anggur
merupakan komoditi yang dapat dibuat menjadi berbagai produk pangan seperti
minuman beralkohol dan kismis. Kulit anggur merupakan lapisan terluar dari anggur yang
berwarna hitam keunguan. Isi kulit buah anggur sekitar 5-12% dari ukuran buah.
Kulit anggur sering digunakan untuk membuat wine dan suplemen membuat suplemen
makanan. Pada penelitian yang dilakukan Toukairin, membuktikan bahwa kulit
anggur yang dibuat dalam minuman menghambat pertumbuhan S mutan. kulit anggur
menjadi minuman wine dimurnikan sehingga terbukti mengandung polifenol.
II.5 Spektrofotometer
Spektrofotometer
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan
cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang
disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.
Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi
larutan di dalam kuvet. Sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer
digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang (Yazid, 2012).
Secara garis besar menurut Emal (2011)
spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :
a.
Sumber Cahaya
Sebagai
sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang
stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah
tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar
dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan
bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200
nanometer (nm).
b.
Monokromator
Monokromator
adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi
beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda
(terdispersi).
c.
Kuvet
Kuvet
spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau
cuplikan yang akan dianalisis. Kuvet
biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung
empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV
dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan kuvet dari kaca tidak dapat
dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk
pengukuran di daerah sinar tampak (visible).
d.
Detektor
Peranan
detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai
panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang
selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk
atau angka digital. Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan
untuk menentukan konsentrasinya dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Spektrofotometer akan mengukur intensitas cahaya
melewati sampel (I), dan membandingkan ke intensitas cahaya sebelum melewati
sampel (Io). Rasio disebut
transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam persentase (% T) sehingga bisa
dihitung besar absorban (A) dengan rumus A = -log %T.
Prinsip
kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh
pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian
diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya
yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan
dengan konsentrasi sampel.Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu
lampu wolfram untuk sinar Visible (sinar tampak = 38 – 780nm) dan lampu
deuterium untuk sinar Ultra Violet (180-380nm) pada video lampu yang besar.
Pilih panjang gelombang yang diinginkan/diperlukan. Kuvet, ada dua karena alat
yang dipakai tipe double beam, disanalah kita menyimpan sample dan yang satu
lagi untuk blanko. Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel,
disini terjadi pengubahan data sinar menjadi angka yang akan ditampilkan pada
reader. Yang harus dihindari adanya cahaya yang masuk ke dalam alat, biasanya
pada saat menutup tenpat kuvet, karena bila ada cahaya lain otomatis jumlah
cahaya yang diukur menjadi
bertambah (Yazid, 2012).
bertambah (Yazid, 2012).
Klasifikasi sinar tampak beserta
warna komplementernya (bila dicampurkan jadi tidak berwarna) berdasarkan Anonim
(2012) yaitu sebagai berikut :
Tabel 15 : Panjang gelombang cahaya
Panjang
gelombang (nm)
|
Warna
|
Warna Komplementer
|
400-435
|
Violet/ungu/lembayung
|
Hijau kekuningan
|
435-480
|
Biru
|
Kuning
|
490-500
|
Hijau kebiruan
|
Merah
|
500-560
|
Hijau
|
Ungu kebiruan
|
580-610
|
Jingga
|
Biru kehijauan
|
610-680
|
Merah
|
Hijau kebiruan
|
680-800
|
Ungu
kemerah-merahan
|
Hijau
|
Sumber: Buku Aborbansi Cahaya dan konsentrasi, 2014
II.6 Pigmen
Pigmen
adalah zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan
cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu
ditangkap mata. Salah satu tugas terpenting pigmen tanaman adalah melindungi
dari sinar matahari yang merusak. Karena, pada saat terik, tanaman tidak
dapat berpindah ke tempat yang lebih sejuk. Pengenceran dilakukan untuk
mengurangi kepekatan pada uji klorofil maupun
karoten. Hal ini dilakukan agar sampel dapat terbaca oleh alat absorbansi
Karena pembacaaan alat absorbansi yang baik adalah 0,04-0,8% (Monroetiboti, 2012).
Menurut Yetty (2011) daun tanaman memiliki berbagai
jenis pigmen warna adalah sebagai berikut:
1.
Klorofil merupakan kelompok pigmen fotosintesis
yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan,terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan
cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam
proses-proses fokus. Pigmen klorofil berfungsi pada tumbuhan untuk proses
fotosintesis, memoles daun dan buah yang masih mentah dengan warna hijau.
Pigmen ini juga berfungsi sebagai anti-oksidan.
2.
Klorofil a mengandung warna hijau dan mempunyai
rumus molekul C55H72O5N4 Mg, dapat
mengabsorbansi blue violet dan merah
dalam gelombang yang lebih pendek disbanding dengan menyerap cahaya merah
secara maksimal yang terjadi pada gelombang cahaya yang panjang.
3.
Klorofil b Mengandung warna biru dan mempunyai
rumus molekul C55H70O6N4 Mg,
biasanyahanya terdapat pada alga hijau, klorofil b memiliki gugus aldehid yang
menyebabkanklorofil ini bersifat hidrooli dibanding klorofil a dan berwarna
hijau kekuningan.
4.
Karotenoid merupakan pigmen penyebab warna merah,
orange dan kuning pada sayuran. Merupakan golongan pigmen yang larut dan
terdapat pada semua jenis tumbuhanmulai dari bakteri sederhana sampai yang
berbuga kuning pada tumbuhan.
5.
Antosianin merupakan warna paling penting dalam
tumbuhan, pigmen yang berwarna kuat dan larutan air. Antosianin memberi warna
merah, merah muda, ungu dan biru. Karena sifat ion antosianin, intensitas dan
warnanya tergantung pada pH. Pada larutan asam, ada berbagai warna dari
oranye-merah sampai ungu. Apabila pH mendekati 7 terbentuk semu basa yang tidak
berwarna.
6.
Xantofil merupakan pigmen warna dengan biasanya
berada bersama-sama dengan klorofil yang bila jumlah hanya dominan akan tampak
warna kuning pada tanaman dan apabila klorofil
yang tampak akan berwarna hijau.
II.7
Absorbansi
Absorbansi
larutan akan bervariasi berdasarkan konsentrasi atau ukuran wadah.
Absorptivitas molar diperoleh dari pembagian absorbansi dengan konsentrasi dan
panjang larutan yang dilalui sinar. Hal ini artinya bahwa untuk membandingkan
antara satu senyawa dengan senyawa lainnya tanpa mengkhawatirkan pengaruh
konsentrasi dan panjang larutan. Disamping itu dalam penentuan absorbansi
larutan jika suatu larutan terlalu pekat, maka akan diperoleh absorbansi yang
sangat tinggi karena ada banyak molekul yang berinteraksi dengam sinar. Akan tetapi,
dalam larutan yang sangat encer, sangat sulit untuk melihat warnanya.
Absorbansinya sangat rendah (Mentari,
2012).
Pengujian
pengaruh lama pemanasan terhadap absorbansi pigmen menunjukkan bahwa pada
umumnya penurunan absorbansi secara nyata terjadi setelah pemanasan selama 30
menit. Selanjutnya penurunan absorbansi hampir sama dengan sebelumnya.
Penurunan absorbansi secara kualitatif menyatakan penurunan intensitas warna
(Wulan, 2001).
II.8 Aquades
Aquades
atau biasa di sebut air suling merupakan air hasil penyulingan (diuapkan dan
disejukan kembali). Air suling juga memiliki rumus kimia pada air umumnya yaitu
H20 yang berarti dalam 1 molekul terdapat 2 atom hidrogen kovalen
dan atom oksigen tunggal. Molekul pada H20 berbentuk asimetris.
Karena molekul air asimetris dan atom oksigen memiliki elektronegativitas lebih tinggi dari atom
hidrogen, ia membawa muatan negatif sedikit, sedangkan atom hidrogen sedikit
positif. Akibatnya, air adalah molekul polar dengan momen dipol listrik atau
tidak sama dengan 0. Air juga dapat membentuk dalam jumlah yang besar ikatan
hidrogen antarmolekul untuk molekul ukurannya. Aquadest juga biasa digunakan
dilaboratorium sebagai zat pelarut
(Anonim, 2011).
III.
METODOLOGI
PRAKTIKUM
III.1
Waktu dan Tempat
Praktikum Aplikasi
Teknik Laboratorium ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 03 November 2014,
pukul 08.00-12.00 WITA, di Laboratorium Kimia Analisa dan Pengawasan Mutu
Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian,
Universitas Hasanuddin. Makassar.
III.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
- tabung reaksi -
pisau
- pipet volum -
timbangan analitik
- wadah -
sendok
- spektrofotometer -
Erlenmeyer
- gelas kimia -
pH meter
- corong pemisah - hot plate
- blender -
laminar flow
Bahan yang
digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
- Anggur Hitam - kertas
saring whatman
-
Wortel - aquades
-
tomat rebus -
acetone phospat buffer
-
tomat mentah -
aluminium foil
-
wortel
C. Prosedur
Praktikum
Prosedur praktikum Spektrofotometer dan Pigmen Pada Tanaman
adalah sebagai berikut :
·
Pigmen larut dalam
lemak
1. Bayam
dicuci sampai bersih, lalu dikeringkan
2. Kemudian
bahan ditimbang 50 gram
3. Bahan
dimasukkan dalam blender lalu ditambahkan acetone
phospat buffer
4. Lalu
disaring menggunakan kertas saring whatmandi
laminar flow
5. Diukur
dan dicatat pH hasil saringan
6. Diulangi
tahap 1-3 untuk bayam rebus
7. Bandingkan
intensitas warnanya
·
Pigmen larut dalam air
1. Bahan
dicuci sampai bersih
2. Lalu
tomat ditimbang 100 gram
3. Kemudian
bahan dimasukkan kedalam blender lalu
ditambahkan 100 ml aquades
4. Lalu
disaring menggunakan kertas saring whatman
di laminar flow
5. Diulangi 1-3 tahap
untuk tomat rebus
6. Bandingkan
intensitas warnanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar