Senin, 22 September 2014

Stabilitas Vitamin

       STABILITAS VITAMIN

      1. VITAMIN LARUT LEMAK
Stabilitas Vitamin A
         Pengolahan menyebabkan kerusakan vitamin A  5-40%
         Penyebab utama pada kondisi tanpa oksigen seperti sterilisasi adalah isomerisasi dan fragmentasi
         Adanya oksigen menyebabkan oksidasi menghasilkan sejumlah produk
         Proses oksidasi biasanya bersamaan dengan oksidasi lemak
Stabilitas Vitamin D
         Vitamin D peka terhadap cahaya dan oksigen
         Stabilitasnya dalam produk pangan tidak masalah karena manusia biasanya mendapatkan kecukupan vitamin D  dari makanan
Stabilitas Vitamin E
         Rusak pada proses pengolahan minyak nabati menjadi margarin atau shortening
         Rusak akibat autooksidasi yang intensif seperti pada pengeringan dan penggorengan .
Stabiitas Vitamin K
         Hanya sedikit diketahui
         Vitamin K rusak karena cahaya dan kondisi alkali
         Relatif stabil terhadap suhu dan oksigen
         Pada proses hidrogenasi, ikatan rangkap pada rantai samping dapat diserang oleh oksigen sehingga terjadi penurunan aktivitas
 2.. VITAMIN LARUT AIR
Stabilitas Vitamin B
         Yang paling stabil adalah piridoksal yang digunakan untuk fortifikasi
         Hilang 45% pada pemasakan daging, dan 20-30% pada pemasakan sayuran
         Selama sterilisasi, mengalami reaksi dengan sistein membentuk vitamin yang inaktif yang terjadi karena adanya panas
Stabilitas Vitamin c
         Asam askorbat (I) mempunyai gugus hidroksil asam (pK1 = 4.04, pK2 = 11.4 at 25◦C).
         Asam askorbat dengan mudah teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat (II) yang dalam media air ada dalam bentuk hemiketal terhidrasi (IV)
         Aktivitas biologi II lebih rendah dibandingkan I
         Aktivitasnya hilang sama sekali ketika cincin lakton dehidroaskorbat terbuka secara irreversibel, berubah dari II menjadi asam 2,3 diketogulonat (III).

Tidak ada komentar: