STABILITAS VITAMIN
1. VITAMIN
LARUT LEMAK
Stabilitas Vitamin A
•
Pengolahan
menyebabkan kerusakan vitamin A 5-40%
•
Penyebab
utama pada kondisi tanpa oksigen seperti sterilisasi adalah isomerisasi dan
fragmentasi
•
Adanya
oksigen menyebabkan oksidasi menghasilkan sejumlah produk
•
Proses
oksidasi biasanya bersamaan dengan oksidasi lemak
Stabilitas Vitamin D
•
Vitamin
D peka terhadap cahaya dan oksigen
•
Stabilitasnya
dalam produk pangan tidak masalah karena manusia biasanya mendapatkan kecukupan
vitamin D dari makanan
Stabilitas Vitamin E
•
Rusak
pada proses pengolahan minyak nabati menjadi margarin atau shortening
•
Rusak
akibat autooksidasi yang intensif seperti pada pengeringan dan penggorengan .
Stabiitas Vitamin K
•
Hanya
sedikit diketahui
•
Vitamin
K rusak karena cahaya dan kondisi alkali
•
Relatif
stabil terhadap suhu dan oksigen
•
Pada
proses hidrogenasi, ikatan rangkap pada rantai samping dapat diserang oleh
oksigen sehingga terjadi penurunan aktivitas
2.. VITAMIN LARUT
AIR
Stabilitas Vitamin B
•
Yang
paling stabil adalah piridoksal yang digunakan untuk fortifikasi
•
Hilang
45% pada pemasakan daging, dan 20-30% pada pemasakan sayuran
•
Selama
sterilisasi, mengalami reaksi dengan sistein membentuk vitamin yang inaktif
yang terjadi karena adanya panas
Stabilitas Vitamin c
•
Asam
askorbat (I) mempunyai gugus hidroksil asam (pK1 = 4.04, pK2 = 11.4 at
25◦C).
•
Asam
askorbat dengan mudah teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat (II) yang dalam
media air ada dalam bentuk hemiketal terhidrasi (IV)
•
Aktivitas
biologi II lebih rendah dibandingkan I
•
Aktivitasnya
hilang sama sekali ketika cincin lakton dehidroaskorbat terbuka secara
irreversibel, berubah dari II menjadi asam 2,3 diketogulonat (III).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar