Selasa, 09 September 2014

Contoh Essay Pendidikan

PENGGUNAAN  KECERDASAN MAJEMUK
UNTUK REFORMASI PENDIDIKAN DI INDONESIA
Ervan Togatorop
Pertanian, Universitas Hasanuddin, INDONESIA.
(E-mail:Ervantogatorop@gmail.com)
BAB I PENDAHULUAN
I.1        PENDIDIKAN DI INDONESIA
Pendidikan pada dasarnya adalah bagian integral dari hidup manusia sehingga tidak dapat dilepaskan dari keseluruhan hidup manusia. Sejak dalam kandungan, lahir dan selama hidup, manusia membutuhkan pendidikan (long life education). Pendidikan sangat berperan dalam pembentukan pribadi manusia dalam kaitannya untuk pengembangan secara individual, kelompok, masyarakat dan bangsa. Akan tetapi dalam realitas dewasa ini, khususnya dalam lingkup bangsa Indonesia, di satu pihak kita melihat perkembangan-perkembangan yang cukup berarti di bidang pendidikan, di pihak lain kita menyaksikan dengan kasat mata terdapat sejumlah keprihatinan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Mutu dunia  pendidikan di Indonesia saat ini sedang mengalami masalah yang demikian rumit. UNESCO meletakkan Indonesia dengan Human Development Index (HDI) pada urutan ke-112 di antara 174 negara yang diteliti, sedangkan The Political and Economics Risk Consultancy (PERC) yang berpusat di Hongkong telah meletakkan sistem pendidikan di Indonesia pada urutan ke-12 diantara 12 negara yang diteliti. Berdasarkan hal tersebut, pendidikan di Indonesia sedang tidak nyaman (Suparno, 2002).
Secara praktis, kenyataan bahwa pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami banyak tantangan dan masalah. Di antaranya para lulusan (output) yang tidak berkualitas dan kesejahteraan para tenaga kependidikan yang kurang memadai (Suparno, 2002).
Berbagai macam kurikulum sudah digulirkan oleh pemerintah dalam dunia pendidikan di Indonesia, seperti kurikulum 1947, kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994,   KBK (Kurikulum Berbasis Kopetensi), KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Kurikulum-kurikulum tesebut dibuat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Namun pada kenyataannya kurikulum-kurikulum tersebut tidak sepenuhnya berhasil.



BAB II  ISI
II. 1     REFORMASI PENDIDIKAN DI INDONESIA
Untuk itu reformasi pendidikan di Indonesia dewasa ini sangat dibutuhkan. Secara komprehensif-managerial, reformasi pendidikan dan pengajaran dewasa ini menunut pengembangan secara menyeluruh pada seluruh aspek manajemen pendidikan. Bekembangnya pendidikan sebagai suatu sistem managemen apabila terjadi pembaharuan-pembaharuan yang konstruktif dalam organisasi, struktur, personalia, finansial, informasi, dan lingkungan.
Pembelajaran hendaknya tidak lagi hanya menekankan segi kognitif (misalnya Ujian Nasional) yang lebih mengembangkan Intelligence Quotient (IQ) tetapi juga kecerdasan secara majemuk, yakni Multiple Intelligences (MI) oleh H. Gardner (1983), Emotional Intelligences (EI) oleh Daniel Goldman (1994), Spiritual Intelligence (SI) oleh Danah Zohar (2003), Adversity Qoutient (AQ) oleh P.G. Stoltz (2003) (Efendi, 2005; A. Nggermanto, 2003).
            Tujuan pendidikan harus menyeluruh yakni mengembangkan seluruh aspek hidup dari para siswa. Begitu pula dalam pembelajaran guru tidak hanya jatuh pada kecenderungan untuk mengembangkan segi kognitif saja. Karena bisa saja orang pintar dan punya pengetahuan akan tetapi tidak punya integritas moral dan kepribadian. Misalnya ia tahu bahwa korupsi tidak boleh dilakukan akan tetapi tetap saja terjadi. Bisa saja orang memiliki kekayaan dan kemampuan manajerial tentang meningkatkan kesejahateraannya, akan tetapi mereka memiliki kekosongan tentang arti hidupnya. Dalam arti mereka tidak memiliki kemampuan spiritual yang mendalam. Bisa saja orang memiliki pengetahuan, status dan kekayaan akan tetapi tidak jarang terdengar mereka mati bunuh diri.
            Pembelajaran bukan lagi menekankan keaktifan guru tetapi siswa yang aktif untuk mengembangkan diri dan mengkonstruksi pengetahuan dan kehidupan mereka. Pendidikan tidak lagi secara sentralistik-otoriter tetapi pendidikan yang lebih desentralisasi, otonomi, demokratis dan dialogal, serta global.
            Pendidikan tidak lagi memperhatikan hasil akhir tetapi sebagai proses yang memperkembangkan anak didik, maka kurikulum bukan lagi berorientasi pada banyaknya materi tetapi memperhatikan konsep dasar, tantangan zaman, dan juga kebutuhan lokal.



BAB III PENUTUP
Reformasi pendidikan di Indonesia dewasa ini merupakan suatu kemendesakan yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Reformasi mesti ditempatkan dalam konteks pemahaman tentang pendidikan itu sendiri dan dilakukan secara menyeluruh. Tidak dilakukan setengah hati dan hanya menekankan pada satu aspek saja. Prinsip utama dalam reformasi pendidikan adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melihat para siswa (peserta didik) sebagai manusia yang bermartabat yang memiliki banyak kemampuan. Reformasi pendidikan perlu juga didukung oleh komitmen politik (political will) terutama dari pemerintah untuk mengupayakan pembaharuan-pembaharuan di bidang pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA
Efendi Agus, 2005, Revolusi Kecerdasan Abad 21, Kritik MI, EI, AQ dan
Successful Intelligence atas IQ, Bandung : Alfabeta.

Nggermanto Agus, 2003, Quantum Quotient, Kecerdasan Quantum, Cara
Praktis Melejitkan IQ, EQ, dan SQ yang Harmonis, Bandung: Yayasan
Nuansa Cendekia,

Sagala Syaiful, 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.

Suparno Paul SJ, 2002, Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi,
Yogyakarta : Kanisius.

Tilaar, H.A.R., Manajemen Pendidikan Nasional, Kajian Pendidikan Masa
Depan, Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Widiastono D. Tonny, 2004, Pendidikan Manusia Indonesia, Jakarta: Kompas

dan Yayasan Toyota.

Tidak ada komentar: