LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PERCOBAAN
II
FOTOSINTESIS
NAMA :
ERVAN TOGATOROP
NIM : G31113302
HARI/ TANGGAL :
SENIN/ 10 MARET 2014
KELOMPOK : II ( DUA )
ASISTEN : FITRI
HANDAYANI
LABORATORIUM
BIOLOGI DASAR
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Fotosintesis adalah suatu proses yang
hanya terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil dan bakteri fotosintetik,
dimana energy matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi
kimia (ATPdan NADPH). Energy kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa
karbohidrat dari air dan karbondioksida. Jadi, seluruh molekul organic lainnya
dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme hidup lainnya
tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk
berfotosintesis. (Delving, 1975).
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang
mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui
perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas.
Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya
pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
baik faktor internal maupun faktor eksternal yang melatarbelakangi
dilakukannya percobaan tentang fotosintesis ini. Disamping itu percobaan
ini ingin membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan glukosa dan
dilepaskan oksigen. Oleh karena itu penulis ingin mendapatkan pemahaman
terhadap hal tersebut dan mencoba melakukan percobaan fotosintesis (dalam hal
ini percobaan sachs dan ingenhousz). Semoga laporan ini dapat menjadi jawaban
dan memberikan pemahaman terhadap pertanyaan yang dikaji.
I.2 Tujuan Percobaan
Adapun
tujuan dari percobaan fotosintesis ini yaitu:
a.
Percobaan Sachs untuk membuktikan bahwa
dalam proses fotosintesis dihasilkan glukosa.
b.
Percobaan Ingenhousz untuk membuktikan
bahwa proses fotosintesis melepaskan O2 (oksigen)
I.3
Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan
dilakukan pada hari senin tanggal 10 maret 2014 dari pukul 13:00-16:00 WITA.
Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
II.1 FOTOSINTESIS
Fotosintesis adalah
suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang berklorofil dan bakteri fotosintetik,
dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi
kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa
karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya
dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme hidup lainnya
tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk
berfotosintesis. (Devlin, 1975).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk
memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup,
tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis
karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil,
dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang
diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari
tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari
karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro,1986).
Reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam
molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi
cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen.
Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis
yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk
ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon
yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk
senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA,
protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia
yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai
sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh (Stone, 2014).
Karbohidrat merupakan
senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar.
Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan
polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara
dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Organisasi dan fungsi suatu sel
hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi
ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Untuk tujuan
praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi tempat begantung
seluruh kehidupan adalah fotosintesis. Fotosintesis merupakan salah satu reaksi
yang tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses
pembentukan bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku karbondioksida dan air
(salisbury, 1992).
Fotosintesis terjadi di dalam
kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang mengandung pigmen hijau
daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun
tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga
karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral
membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b.
klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap
cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi
gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu
menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan,
ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof (Malcome, 1990)
Klorofil terdapat sebagai
butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas itu berbentuk
oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung di
dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu:
klorofil-a :
C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua
klorofil-b :
C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda
Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4
pirol dengan Mg sebagai inti. Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus
bangun haemin (zat darah), di mana intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada
klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas
menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan
pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan
biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air)
(Dwidjoseputro, 1994)
Berikut adalah beberapa faktor utama
yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil
fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
Pada proses fotosintesis dihasilkan
amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian dengan yodium, amilum
dengan yodium memberikan warna hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian daun
yang hijau dan terkena sinar.
Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian tertutup x,
terkena sinar sepanjang hari. B daun tersebut setelah dipetik, direbus,
direndam dalam alcohol untuk melarutkan klorofilnya dan setelah itu dicelup
dalam larutan yodium. Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum),
sedang daerah sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum
(Gustav,1962).
II.2 Percobaan Sachs
Pada
tahun 1860, sacs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas
timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi
dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak
ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji
tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Percobaan ini berdasar pada ciri hidup
yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau yaitu kemampuan dalam menggunakaan
karbon dioksida dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
direspirasikan/dessimilasi bahan organik dalam tubuhnya sehingga zat organik
itu bisa digunakan untuk aktivitas mahluk hidup (Malcome,1990).
II.3
Percobaan Ingenhousz
Orang yang pertama sekali
menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses
yang penting bagi organisme dibumi,
dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara
langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhousz melakukan percobaaan dengan
memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata
kedalam bejana yang berisi air. Bejana gelas ini ditutup dengan corong terbalik
dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana
itu diletakkan di terik matahari.tak lama kemudian muncul gelembung udara dari
air itu untuk menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Adapun
alat –alat yang dipergunakan dalam percobaan ini meliputi: penjepit, gelas
piala, kaki tiga, bunsen, tabung reaksi, dan corong.
III.2
Bahan
Adapun
bahan-bahan yang dipergunakan dalam percobaan ini meliputi: tanaman berdaun
lebar, dalam hal ini mempergunakan daun mangga (Mangifera indica), tanaman Hydrilla
verticillata Hoyle, kertas timah (aluminium foil), alkohol 95%, indikator
JKJ, air dan air panas.
II.3
Cara Kerja
III.3.1 Percobaan Sachs
Adapun
cara kerja untuk percobaan Sachs adalah sebagai berikut
1. Menutup
sebagian daun mangga dengan menggunakan kertas timah (aluminium foil) dan menjepit rapat daun tersebut dengan
menggunakan paper clip). Melakukan proses ini saat permukaan daun belum terkena
sinar matahari (sebaiknya dilakukan sebelum jam 06:00)
2.
Memetik daun percobaan
tersebut dan memasukkan atau mencelupkan kedalam air mendidih selama 15-30
menit hingga daun tersebut layu.
3.
Mengangkat daun tersebut
menggunakan penjepit dan mencelupkannya kedalam alkohol mendidih selama 3
menit.
4.
Mengangkat daun tersebut
dan mencelupkannya kembali kedalam larutan JKJ selama 5 menit, selanjutnya
mengangkat kembali daun tersebut dan membilasnya dengan menggunakan air yang
mengalir agar sisa larutan JKJ hilang.
5.
Mengamati perubahan yang
terjadi pada warna daun
Gambar
posedur percobaan sachs :
a.
b.
Keterangan
gambar :
a.
Memasukkan keadalam air
mendidih selama 15-30 menit
b.
Memasukkan kedalma alkohol
95% selama 3 menit
c.
Memasukkan daun kedalam
indikator JKJ selama 5 menit
III.3.2 Percobaan Ingenhousz
Adapun cara kerja untuk percobaan Ingenhousz
adalah sebagai berikut
1. Mengisi
gelas piala dengan air kemudian memasukkan Hydrilla
verticillata kedalamnya.
2.
Memasukkan corong terbalik
kedalam gelas piala sedemikian rupa sehingga Hydrilla verticillata semuanya berada dibawah corong.
3.
Menutup pangkal corong
tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi sejumlah air.
4. Menempatkan
percobaan ini dibawah matahari dan mengamati gelembung-gelembung udara yang
terbentuk di dasar tabung reaksi setiap 5 menit sekali.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
IV.1
Hasil
IV.1.1
Hasil Percobaan Sachs
Adapun
hasil percobaan yang diperoleh dari percobaan Sachs dapat dilihat dari tabel
berikut:
Tabel 1 : Hasil Percobaan Sachs
NO
|
Perlakuan
|
Gambar
|
Keterangan
|
|
Ditutup
|
Tidak
ditutup
|
|||
1
|
Berkas
tertutup aluminium foil
|
|
Berwarna
hijau muda
|
Berwarna
hijau tua
|
2
|
Direndam
dalam air mendidih (15-30 menit)
|
|
Berwarna
hijau muda layu
|
Berwarna
hijau tua layu.
|
3
|
Direndam
dalam alkohol mendidih (3 menit)
|
|
Berwarna
hijau muda kekuningan
|
Berwarna
Hijau
tua kekuningan
|
4
|
Direndam
dalam larutan JKJ (5 menit)
|
|
Berwarna
muda kecoklatan
|
Berwarna
hijau agak kehitaman
|
IV.1.2 Hasil Percobaan Ingenhousz
Adapun
hasil dari percobaan Ingenhousz dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 2: Hasil percobaan Ingenhousz untuk
reaksi di tempat terang
Waktu
(menit)
|
Jumlah
gelembung
|
Keterangan
|
5
|
12
|
+
|
10
|
20
|
++
|
15
|
22
|
++
|
20
|
32
|
+++
|
Tabel 3 : Hasil percobaan ingenhousz ditempat
gelap
Waktu
(menit)
|
AAwal
Gelembung
|
Keterangan
|
5
|
14
|
+++
|
10
|
10
|
++
|
15
|
4
|
+
|
20
|
1
|
+
|
IV.2
PEMBAHASAN
Fotosintesis
adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil
dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap
dan diubah menjadi energi kimia (ATPdan NADPH). Energy kimia ini akan digunakan
untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbondioksida. Jadi, seluruh
molekul organic lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme
hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik
untuk berfotosintesis. (Delving, 1975).
Fotosintesis adalah Proses perubahan zat anorganik
H2O dan CO2 oleh klorofil dengan bantuan cahaya/sinar matahari menjadi zat
organik karbohidrat. Reaksi dari fotosintesis dapat dituliskan pada persamaan
sebagai berikut:
6CO2
+ 12H2O C6H12O6 + 6O2 +ATP
IV.2.1 Percobaan sachs
Percobaan sachs bertujuan untuk
membuktikan bahwa dalam proses
fotosintesis dihasilkan glukosa, dalam percobaan ini menggunakan daun mangga (Mangifera indica). Percobaan ini dimulai
dengan membungkus daun mangga selama 6 hari (dibungkus sebelum jam 06:00).
Tujuan membungkus daun mangga dengan aluminium foil adalah agar daun yang
tertutup tidak terkena sinar matahari sehingga proses fotosintesis tidak dapat
berlangsung.
Kemudian daun tersebut dimasukkan kedalam air mendidih selama
15-30 menit hingga daun tersebut layu. Hal ini bertujuaan untuk mematikan
sel-sel pada daun. Setelah diangkat ternyata yang di tutup aluminium foil
berwarna hijau muda layu sedangkan yang tidak dibungkus berwarna hijau tua
layu.
Selanjutnya daun tersebut dimasukkan kedalam alcohol
mendidih selama 3 menit, hal ini bertujuan agar klorofil dalam daun dapat
larut. Adapun perubahan warna yang terjadi pada daun setelah diangkat yaitu
daun yang dibungkus berwarna hijau muda kekuningan sedangkan yang tidak
dibungkus berwarna hijau tua kekuningan.
Daun kemudian dimasukkan kedalam larutan JKJ
(Jodium, Kalium, Iodida) selama 5 menit yang berfungsi sebagai indicator untuk
menentukan apakah pada daun gerdapat amilum/glukosa atau tidak. Dan setelah
daun diangkat ternyata daun yang dibungkus dengan aluminium foil berubah warna
kembali menjadi hijau muda kecoklatan , sedangkan yang tidak dibungkus berwarna
hijau tua agak kehitaman.
Dari hasil percobaan sachs dapat disimpulkan bahwa
pada daun hyang dibungkus oleh aluminium foil tidak mengandung glukosa artinya
pada bagian daun ini tidak terjadi fotosintesis. Sedangkan pada daun yang tidak
di bungkus terlihat bawa indicator JKJ menunjukkan adanya warna kehitaman,
dalam hal ini menunjukkan akan adanya glukosa/amilum pada daun yang tidak
terbungkus.
IV.2.2
Percobaan ingenhousz
Percobaan ingenhous bertujuan untuk membuktikan
bahwa didalam proses fotosintesis dilepaskan oksigen, hal ini ditunjukkan oleh
munculnya gelembung-gelembung udara pada permukaan corong. Percobaan ini
dimulai dengan membuat rangkaian percobaan ingenhousz lalu meletakkannya
dibawah sinar matahari, selanjutnya diamati jumlah gelembung yang muncul pada
corong.
Berdasarkan data percobaan diata diperoleh bahwa
pada tanaman Hydrilla verticillata yang diletakkan dibawah corong mengalami
kenaikan laju fotosintesis yang ditandai dengan makin bertambahnya
gelembung-gelembung yang dihasikan.
Yang mana pada menit 0 sampai menit ke 20 belum
Nampak munculnya gelembung-gelembung udara. Namun pada menit ke 21 sampai menit
ke 25 mulai terlihat gelembung sebanyak 8 gelembung, lalu selanjutnya pada
menit ke 26 sampai 30 terlihat 16 gelembung. Sedangkan pada menit ke 30 sampai
35 nampak 0 gelembung. Hal ini membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis
memang dilepaskan oksigen.
BAB
V
PENUTUP
V.1
Kesimpulan
Pada
percobaan fotosintesis ini dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Fotosintesis
adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil
dan bakteri fotosintetik, dimana energy matahari (dalam bentuk foton) ditangkap
dan diubah menjadi energi kimia (ATPdan NADPH). Energy kimia ini akan digunakan
untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbondioksida. Jadi, seluruh
molekul organic lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme
hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik
untuk berfotosintesis.
2. Dari
hasil percobaan Sachs dapat disimpulkan bahwa dalam proses fotosintesis
dihasilkan glukosa/amilum.
3. Dari
hasil percobaan ingenhousz dapat disimpulkan bahwa pada proses fotositesis
dilepaskan oksigen/O2.
V.2 Saran
Saran
dalam percobaan kali ini adalah supaya alat-alat dalam praktikum kali ini,
alat-alat praktikumnya dilengkapi.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,A.
1984. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung.
Dwidjoseputro.
1986. Biologi. Erlangga. Jakarta
Kimball, J. W.
1993. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J. W.
2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta
Malcome, B. W.
1990. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara. Bandung
Simbolon, Hubu
dkk. 1989. Biologi jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Syamsuri. I.
2000. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar